Prabowo dan Megawati Akhirnya Bertemu! Jokowi Tak Cemburu, Justru Puji Silaturahmi Elite Bangsa

ads

Pertemuan Prabowo Megawati, Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, Jokowi, Politik Indonesia, Silaturahmi Elite, Presiden Indonesia, Ekonomi Nasional, Produk Indonesia, Presidential Club

Pertemuan politik yang selama ini hanya jadi wacana akhirnya terjadi juga. Presiden terpilih Prabowo Subianto resmi bersilaturahmi dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (7/4/2025) malam.

Pertemuan dua tokoh sentral ini berlangsung sekitar 1,5 jam dengan suasana hangat dan penuh tukar pikiran. Gagasan dialog ini sudah lama digulirkan para elite baik dari Partai Gerindra maupun PDI-P, dan kini terealisasi.

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa Prabowo dan Megawati membicarakan banyak hal serius tentang bangsa.

“Ya kalau menyatukan visi saya enggak tahu persis. Tapi, bertukar pikiran mendalam tentang bagaimana masa depan Indonesia itu pasti,” ujarnya di Gedung DPR RI, Selasa (8/4/2025).

Bukan hanya bicara soal visi, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyebut Megawati juga memberikan masukan konkret terkait pemulihan ekonomi nasional, termasuk menyentil kebijakan tarif impor Amerika Serikat era Donald Trump.

“Keduanya juga sepakat bahwa ini harus dijadikan momentum untuk kebangkitan produk-produk Indonesia,” jelas Muzani.

“Inilah waktunya produk Indonesia menjadi tuan rumah di negeri Indonesia. Maka cintailah produk-produk Indonesia,” sambungnya penuh semangat.

Menariknya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo turut memberikan tanggapan positif atas pertemuan ini. Meski sempat dikabarkan jadi “tembok penghalang”, Jokowi malah memuji pertemuan itu.

“Jadi pertemuan Pak Prabowo dengan Ibu Megawati sangat baik untuk kebaikan negara, sangat baik,” katanya di Solo, Selasa malam.

Sebelumnya, hubungan Megawati dan Jokowi sempat dingin pasca Pilpres 2024. Jokowi yang masih kader PDI-P saat itu justru mendukung Prabowo dan putranya Gibran, alih-alih Ganjar-Mahfud yang diusung PDI-P. Hasilnya, Jokowi dan Gibran dicoret dari keanggotaan partai banteng.

Jokowi bahkan sempat skeptis saat ditanya kemungkinan para mantan presiden duduk satu meja.

“Ya bisa saja, tapi kelihatannya kok enggak mungkin,” ucapnya kala itu, usai menghadiri pesta ulang tahun Didit Prabowo, putra semata wayang Prabowo Subianto.

Namun, semua berubah sejak Prabowo menjabat. Ia menunjukkan dirinya bukan hanya Presiden, tapi juga jembatan penghubung antar mantan presiden. Prabowo telah menemui SBY, Jokowi, dan kini Megawati—semua dalam waktu yang tak terlalu jauh.

Ketua Dewan Pakar PAN, Dradjad Wibowo, menyebut Prabowo sebagai “simpul” yang menyatukan para pemimpin bangsa.

“Pak Prabowo sekarang ini sebagai simpul dari para mantan presiden. Mereka semua punya kekuatan, pengalaman, dan pengaruh sosial,” jelas Dradjad.

Menurutnya, Jokowi pun tak merasa terancam dengan pertemuan ini. “Beliau menyambut itu dengan biasa-biasa saja,” katanya merujuk kunjungan elite PAN dan Golkar ke Jokowi baru-baru ini.

Momen ini jadi babak baru politik Indonesia. Sebuah sinyal bahwa elite negeri ini mulai saling merangkul demi stabilitas politik dan ekonomi bangsa ke depan.

ads

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال